Tek Kotek-Tek Kotek

Mungkin tidak ada masalah jika kita mengajarkan anak-anak Indonesia berhitung menggunakan musik atau lagu. Banyak penelitian yang mendukung tentang hal ini. Tapi jika semua lagu “belajar berhitung” mesti di video-klipkan tampaknya kita semua wajib hati-hati. Semisal, lagu tek kotek-kotek.
Hal ini kian gw sadari ketika berkunjung ke tempat oom yang menyetel lagu ini untuk mengajarkan nyanyi anak-anaknya, lengkap dengan video klip yang ditonton oleh 3 anak oom yang kecil-kecil. Video klip lagu ini, walau kartun, menggambarkan 4 anak ayam yang turun dari kandang, lalu terdengar lirik “anak ayam matilah satu…” gambar video klip tiba-tiba memperlihatkan 1 anak ayam yang mati. Sedangkan 3 anak ayam yang lain terlihat berputar-putar sambil meregang nyawa menunggu lirik “anak ayam matilah satu…” lagi…sampai akhirnya tersisa 1 anak ayam, namun kali ini sang anak ayam tidak lagi berputar-putar tetapi berlari-lari sampai akhirnya lirik maut terdengar dan tiba-tiba anak ayam tersebut menabrak kandang ayam. Dan akhirnya, mati!…ha..ha.. Video klip yang dibingkai dalam kumpulan karaoke berjudul “Sayang Bunda” ini betul-betul menggambarkan imajinasi yg dangkal, lebih-lebih ketika tahu kalo produser vcd klip ini sama dengan produser vcd Harun Yahya Indonesia.

Tinggalkan komentar